(Denpasar, Bali ) — Sebanyak 7 tim pelajar dari Yayasan Perguruan Pendidikan Kristen (YPPK) Dr. J. B. Sitanala, Provinsi Maluku, berhasil meraih total 11 penghargaan dalam ajang Kompetisi Ilmuwan Muda Internasional IYSA ke-5 yang diselenggarakan di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, pada 19–22 Juni 2025.
Kompetisi yang diikuti 81 tim dari empat negara — Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Meksiko — ini menjadi saksi keunggulan tim Maluku yang berhasil menyabet penghargaan terbanyak dan tertinggi di antara peserta, dengan rincian: 6 medali emas, 1 medali perak, 3 penghargaan khusus, serta 1 Grand Award berupa hibah penelitian senilai Rp 1 juta. Sebagai perbandingan, delegasi dengan jumlah tim terbanyak berasal dari MAN 4 Jakarta Selatan (7 tim) yang didukung oleh Kementerian Agama, berhasil meraih 5 Medali Emas dan 3 Medali Perak. Dengan demikian, perolehan tim YPPK Dr. J.B. Sitanala membuktikan kualitas, ketekunan, dan penyertaan Tuhan yang nyata bagi anak-anak Maluku.
Mereka adalah siswa-siswi pilihan dari Yayasan Perguruan Pendidikan Kristen (YPPK) Dr. J. B. Sitanala yang datang dari berbagai daerah di Maluku. Keberhasilan mereka tidak terlepas dari bimbingan Guru dan Orang Tua termasuk Guru Besar Jurusan Fisika Universitas Pattimura, Prof. Hendry I. Elim, S.Si., M.Si., Ph.D., yang berperan penting sebagai mentor ilmiah sekaligus motivator bagi para siswa. Dari Provinsi Maluku, 12 siswa tergabung dalam 7 tim yang berasal dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Mereka membawakan berbagai inovasi di bidang kesehatan, pangan, dan lingkungan.
Di tingkat SD berasal dari SD Kristen Rehoboth, Ambon, yaitu Kailani Stacy Gaspersz dan Gwenn Karen Christabelle Gomies, berhasil meraih medali emas sekaligus penghargaan khusus untuk karya inovatif mereka berupa cairan penurun demam yang dibuat dari ekstrak daun bawang. Sementara tingkat SMP, berasal dari SMP Kristen Kusu Kusu Sareh, Ambon, Puan Areta Stanza Somarwane membawa pulang medali emas dan penghargaan khusus berkat penelitiannya tentang tepung sukun berkualitas tinggi yang diformulasikan sebagai cemilan sehat untuk menurunkan tekanan darah gula. Sementara itu, Justin Imanuel Parsin dan Quinnetha Virgin Bothmir dari SMP Kristen Dobo, Kabupaten Aru, memperoleh medali emas dengan inovasi cairan deterjen hasil pabrikasi dari ekstrak kayu Linge.
Di tingkat SMA, dua tim yaknu dari SMA Kristen Rehoboth, Ambon juga meraih prestasi gemilang. Liyan Stevany Agnezia Aunalal bersama Alnesia Alexandra Putri Patty menyabet medali emas untuk karya mereka mengenai efek konsentrasi gandaria pada kualitas organoleptik yogurt susu bijih cempedak. Sedangkan Ellexia Delima Maspaitella dan Marlyn Sweet Ratu Eazther Tipruata meraih medali emas sekaligus Grand Award berupa hibah senilai satu juta rupiah atas penelitian mereka tentang obat penyembuhan luka yang menggabungkan getah gandaria dan ekstrak lidah buaya.
Hana Krisyena Sorey dari SMA Kristen TNS, Trana, Pulau Seram, mendapatkan medali perak dengan inovasi pembersih wajah yang dibuat dari minyak kelapa murni menggunakan batok kelapa. Sedangkan dari SMA Kristen Saumlaki, Nadila Bilha Lusi Rangkoratat bersama Ferdinandus Masihin meraih medali emas dan penghargaan khusus atas pengolahan daun moringa sebagai permen yang berfungsi mencegah stunting bagi anak usia lima tahun ke bawah.
Lebih dari sekadar raihan medali, para pendamping dan orang tua menekankan bahwa nilai terbesar terletak pada proses belajar meneliti, bekerja sama, memecahkan masalah, serta berani tampil di panggung internasional. Tidak sedikit siswa yang untuk pertama kalinya naik pesawat, keluar pulau, hingga berdiri mempresentasikan hasil riset di hadapan juri asing dalam bahasa Inggris.
Dengan semangat ini, Maluku membuktikan bahwa bakat, mimpi, dan kerja keras anak-anak daerah mampu menembus batas pulau, mengharumkan nama tanah kelahiran, dan menyalakan obor harapan bagi Indonesia di masa depan. Mereka pulang ke rumah bukan hanya membawa medali, tetapi juga membawa mimpi baru: bahwa siapa pun bisa meraih mimpi besar jika berani belajar, bekerja keras, dan percaya pada penyertaan Tuhan.
Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Pattimura merasa sangat bangga atas dedikasi dan kontribusi Prof. Hendry I. Elim, S.Si., M.Si., Ph.D., yang telah dengan sepenuh hati membimbing para siswa ini hingga meraih prestasi internasional. Prof. Hendry Izaac Elim, Ph.D juga mendapat penghargaan sebagai Country Representative, mengukuhkan kontribusinya dalam pengembangan riset ilmiah siswa Indonesia di tingkat internasional. Kepemimpinan dan semangat beliau menjadi teladan sekaligus kebanggaan bagi civitas akademika dan menjadi inspirasi bagi generasi muda fisika di Maluku dan Indonesia.
Hotumese!